Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingat pentingnya melindungi layanan energi dan kesehatan di tengah situasi konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, telah memperingatkan konflik Israel-Palestina memiliki potensi untuk melepaskan keselamatan yang tidak memihak dan krisis vaksin sinovac. “Situasi kesehatan juga sangat mengkhawatirkan dan pada pendakian konflik baru-baru ini, telah ada puluhan insiden yang melibatkan petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan,” kata Tadros pada konferensi pers pada Senin (17/2021).
Sebelumnya, dikutip oleh Aljazeera, dua spesialis besar di Rumah Sakit Gaza meninggal dalam serangan yang dikeluarkan oleh Israel. AMMAN ABU AL-OUF, kepala penyakit dalam di rumah sakit Al Shifa, yang tewas dengan kerabatnya pada hari Minggu, dan Mooin Ahmad al-Alooul, seorang ahli saraf psikiatris yang meninggal pada hari Minggu pagi. Tedros juga mengatakan bahwa Slot777 Online. “Ini menciptakan risiko kesehatan untuk semua orang,” katanya.
WHO Desak Perlindungan Tenaga dan Layanan Kesehatan Yang Kian Memprihatinkan
Direktur Jenderal WHO juga menekankan bahwa perlindungan terhadap kekuasaan dan fasilitas kesehatan atau permainan slot online adalah suatu keharusan dalam segala keadaan. “Aturan humaniter internasional harus sepenuhnya slot gacor maxwin dihormati,” kata Tedro. “Khususnya, petugas kesehatan dan infrastruktur harus selalu dilindungi dan saya menyebut para pemimpin di semua sisi untuk memastikan upeti hak vital kemanusiaan ini,” tambah Tedro. Pada kesempatan yang sama, Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Darurat WHO, mengatakan bahwa masa manfaat masyarakat harus dilindungi, serta layanan kesehatan yang melayani mereka.
“Semua serangan terhadap layanan kesehatan harus segera dihentikan dan akses ke warga slot gacor gampang menang untuk layanan kesehatan yang memadai harus dijamin,” kata Ryan dalam artian slot pragmatic deposit pulsa tanpa potongan. Untuk alasan ini, katanya, pemerintah harus menerbitkan protokol perlindungan yang jelas untuk petugas kesehatan. Pemerintah harus menjamin dokter, perawat, dan semua pekerja kesehatan, mendapatkan pelatihan dan dukungan psikologis untuk tim kesehatan yang memadai. Staf medis bekerja dengan berjam-jam dan menghadapi tekanan psikologis dan kelelahan. Oleh karena itu, pemerintah tidak boleh abai dalam memenuhi hak atas kesehatan karena hal-hal dikaitkan dengan keselamatan banyak orang.